Panen Padi di Kabupaten Banjar: Program Optimasi Lahan Rawa Kementan Berhasil Pulihkan Lahan Tidur
Banjar, 11 September 2024 – Bertempat di Desa Pejambuan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, dilaksanakan acara panen padi varietas Inpari 32 milik Kelompok Tani Bina Guna. Acara ini menjadi penanda keberhasilan program optimasi lahan rawa yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan), di mana lahan sawah seluas 25 hektar yang sebelumnya tidak aktif kini kembali produktif. Dari hasil ubinan yang dilakukan, tercatat produksi mencapai 3,52 ton per hektar, sebuah pencapaian yang menggembirakan setelah belasan tahun lahan tersebut tidak ditanami padi.
Kepala BPP Sungai Tabuk menjelaskan bahwa lahan tersebut merupakan daerah cekungan yang sering mengalami genangan air. Namun, berkat kegiatan normalisasi saluran dalam rangka optimasi lahan rawa, area ini kini dapat ditanami kembali. Setelah panen ini, petani merencanakan tanam kembali pada Oktober 2024 untuk musim tanam kedua (MT II). Desa Pejambuan sendiri memiliki 12 kelompok tani dengan total lahan sawah yang tertanami padi seluas 359 hektar.
Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, H. Imam Subarkah, S.P., Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, perwakilan Direktur Serealia Kementan, serta tim dari BSIP Lahan Rawa.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar menyoroti masih adanya potensi besar dari lahan-lahan yang belum termanfaatkan untuk pertanian. Ia berharap dengan adanya program perluasan areal tanam (PAT) yang melibatkan optimasi lahan rawa, pompanisasi, serta tumpang sisip padi gogo, para petani dapat terdorong untuk membuka kembali lahan-lahan tidur dalam rangka meningkatkan produksi padi dan memperkuat ketahanan pangan.
Imam Subarkah juga mengungkapkan kekhawatirannya atas berkurangnya luas lahan sawah di Kabupaten Banjar, yang sebelumnya mencapai 72 ribu hektar, kini hanya tersisa sekitar 51 ribu hektar. Ia berharap dengan program PAT dari Kementan, lahan-lahan yang telah lama tidak diusahakan dapat kembali produktif.
Perwakilan Direktur Serealia Kementan menambahkan bahwa produktivitas padi di Kabupaten Banjar saat ini sekitar 36,73 kuintal per hektar. Ia berharap dengan penerapan varietas unggul baru seperti Inpari 48, produktivitas padi dapat meningkat lebih lanjut. Di tahun mendatang, Kementan juga akan memberikan bantuan benih untuk lebih dari satu juta hektar lahan di seluruh Indonesia.
Acara ditutup dengan diskusi interaktif antara petani, penyuluh, dan para pemangku kepentingan untuk membahas langkah-langkah strategis dalam mengoptimalkan lahan pertanian di daerah tersebut. (DWH/AF)